Bagi sebagian alumni dan mahasiswa Indonesia, belajar di Prancis, telah mengajarkan banyak hal, tidak saja berkaitan dengan ilmu tetapi justru yang lebih penting adalah tentang hidup itu sendiri. Hal ini dimulai dari pekerjaan-pekerjaan yang menantang secara jasmani dan rohani, pengalaman membangun relasi-relasi sosial, mencicipi perjumpaan budaya, meredefinsi diri hingga mengkonstruksikan historisitas kolektif. Sasando lahir dari keinginan kami, alumni dan mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikan atau masih menempuh pendidikan di Prancis untuk berbagi tentang perkembangan diskursus masyarakat Indonesia, baik di tanah air, di Prancis maupun di wilayah diaspora lain dalam rangka memperpanjang perjumpaan budaya antara Indonesia dan Prancis. Nama Sasando sendiri diambil dari nama alat musik khas Indonesia asal pulau Rote di Nusa Tenggara Timur (Les petites îles de la Sonde orientales). Sasando terbuat dari batang Bambu, dawai dan daun lontar yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan suara yang indah nan mempesona. Sasando sendiri berasal dari kata “Sandu” atau “Sanu” yang berarti “bergetar”. Dengan semangat ini, kami berharap kami tetap dapat terus menghidupkan perjumpaan budaya masyarakat Indonesia dengan masyarakat Prancis. Kami ingin dengan upaya kecil kami ini, masyarakat Prancis dapat terus merasakan getaran resonansi masyarakat Indonesia sehingga semangat persaudaraan terus terbangun di antara generasi ke generasi. Sasando adalah sebuah organisasi nirlaba yang mengandalkan pada donasi dan kerja sukarela dari para pendiri dan sukarelawan. Pertama kali digagas tahun 2020, kelahiran Sasando didukung penuh oleh Réseau Indonésie sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dalam upaya-upaya mengembangkan kerjasama antar berbegai elemen masyarakat Indonesia dan Prancis (people to people co-operation), yang didirikan di Prancis atas kerjasama yang menakjubkan antara orang-orang Indonesia dan Prancis di Paris. Artikel-artikel yang terbit dalam Sasando merupakan tulisan-tulisan yang disumbangkan oleh masyarakat luas yang ditulis dalam tiga bahasa; Indonesia, Prancis dan Inggris. Tulisan-tulisan yang diterbitkan bertema cukup beragam mulai dari seni, lingkungan, sejarah, sosial, budaya, politik, ekonomi dan hak-hak asasi manusia. Beberapa artikel bahasa Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis untuk memudahkan akses bagi pembaca Prancis.